Ini 6 Strategi Investasi Saham yang Bisa Dilakukan

strategi investasi saham

Market yang tak menentu tentu membuat para investor saham harus memutar otak. Namun jika tidak ingin mengalami kerugian, Anda harus mulai mencari strategi investasi saham yang tepat. Jangan sampai Anda salah mengambil langkah sehingga mengalami banyak kerugian. Pasalnya kerugian pada investasi saham bisa dibilang cukup penting. Tanpa perlu berlama-lama lagi, berikut ini strategi yang bisa coba Anda terapkan:

Day Trade

Strategi pertama yang bisa Anda pertimbangkan adalah day trade. Day trade sendiri merupakan strategi trading atau jual beli saham pada hari yang sama. Sebelum melakukannya, Anda harus paham mengenai dunia trading saham dengan baik.

Anda harus mengamati pergerakan pasar saham dan melakukan pembelian ketika harga jatuh. Setelah harga mengalami kenaikan meskipun sedikit, Anda bisa menjualnya. Memang profit yang didapatkan kecil, namun frekuensi tinggi yang dilakukan akan memberikan keuntungan lebih banyak.

Average Down

Strategi average down juga dikenal dengan istilah kompensasi berjalan yaitu kondisi saat trading saham mengalami kerugian, Anda harus meminimalisir kerugian dengan cara akumulasi pembelian yang harganya lebih rendah.

Strategi harus diikuti dengan penjualan setelah harga mencapai rebound. Hal ini akan membantu Anda mendapatkan profil lebih besar dibandingkan ketika menjualnya saat sedang mengalami kerugian. Pasalnya ketika menjual saat rugi, Anda hanya akan mendapatkan kerugian.

Stay Away

Strategi selanjutnya yang bisa Anda terapkan saat market tidak stabil adalah stay away. Sesuai dengan namanya, stay away merupakan strategi saat investor takut masuk ke pasar karena takut mengalami penurunan lebih banyak.

Hal yang bisa Anda lakukan adalah menjauh dari market dan menunggu harga kembali naik. Sambil menunggu harga market, Anda bisa memasukkan dana ke reksa dana pasar uang T+0. Kelebihannya yaitu pencarian lebih cepat, jadi transaksi investasi saham bisa lebih mudah nantinya, misal T+2.

Fasilitas Margin

Ketika saham emiten Anda turun harga, maka waktu yang tepat melakukan trading saham. Belum punya modal? Tenang saja, beberapa perusahaan sekuritas menawarkan Fasilitas Margin. Anda bisa membeli sekarang dan membayarnya nanti.

Anda bisa melakukan memasukkan pembelian dan mendapatkan fleksibilitas waktu menunggu harga naik. Biasanya jangka waktu maksimal yang diberikan sampai 2 tahun. Pelajari Fasilitas Margin sebelum memakainya untuk mengatasi market tidak stabil.

Reksa Dana

Ada banyak cara dan strategi yang bisa membantu Anda menghadapi market. Satu lagi cara mudah yang bisa dilakukan yaitu reksa dana. Reksa dana adalah instrumen investasi yang dikelola Manajer Investasi (MI) di mana dana dimasukkan di portofolio efek.

Reksa dana dianggap menjadi pilihan paling aman ketika market tidak stabil atau mengalami penurunan. Manajer Investasi berpengalaman akan mengelola dana dengan baik agar kerugian yang diterima bisa diminimalisir.

Exchange Traded Fund

Strategis terakhir yang bisa Anda terapkan adalah Exchange Traded Fund (ETF). ETF yaitu kontrak investasi kolektif di Bursa Efek Indonesia. Ada beberapa keunggulan ETF sehingga bisa membantu menghadapi market saham yaitu dikelola oleh Manajer Investasi, mudah dan fleksibel, likuiditas tinggi atau mudah dicairkan, serta transparansi maksimal. Pembelian ETF biasanya bisa dilakukan di aplikasi yang menawarkan trading saham.

Itulah enam strategi investasi saham ketika market sedang tidak baik-baik saja. Anda harus memahami dan mempelajarinya dengan baik agar investasi sesuai dengan harapan. Jangan lupa memilih aplikasi terpercaya untuk trading saham. MOST dari Mandiri Sekuritas merupakan pilihan terbaik untuk Anda. Aplikasi tersedia dalam berbagai device (mobile, website, dan desktop) serta sudah diawasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *